Tuesday, November 20, 2012

pembunuh

bunyi lenyap
mata-mata tertombak tercucur
jari-jari mengais meminta

pemberi jalan seakan lenyap
menghilang
entah kemana
atau
diambil siapa?

dinding kemegahan menjulang tegap
penuh kebusukan
kemunafikkan

potret ketimpangan menumpuk menjulang
seakan semu
atau sengaja disemukan?

penjilat penikmat nirwana
beri kaumku setitik air

bahkan..
hanya setitik dari yang kaumku pinta

Thursday, November 15, 2012

Tuesday, October 2, 2012

pesona kata seorang hawa

titik hasrat bergema lebar
terselengkat darah lalu benang tipis putih menguak layar

kumpulan pekat damai atau mengalah
aahh...
si jagonya mulai terbuka

awal rentetan murni kosong yang seringkali dirembuki pasukan-pasukan mininya atas tiap manuver yang datang
kini menjadi jumpa "ganggu" yang tak terelakkan

dan.. akhirnya si jago hidup tanya tanpa oksigen

yaaa...

detak desir rasa mulai membisukan logika..

.teruntuk seorang kawan yang sedang jatuh dalam pesona kata seorang hawa :p

Wednesday, August 8, 2012

Sunday, June 3, 2012

tik tok tik tok

Teratur jarum, ninus 20 dari sang setengah abad dan lebihnya
tiap gerak menyajikan kata-kata berkonotasi dan denotasi
Derap antar ini, kisah yang terjelembab atau sengaja dibuang menjadi santapan sang penghitung.
atau...
setiap gelap kegelapan yang  tampak karna tak dayanya tubuh adalah orgasme bagi si penonton dan pelaku.
saat ini, rasanya rakus dan ego ini belum mau selesai dan masih menagih

terka!

Jembatan panjang titik terhalang, bergaris lurus - berbaris manis diatas balutan kayu beresonansi dengan penari berkaki indah bekejaran diatasnya.

nikmat.....

Dipangkuannya seorang bertubuh tegap manis
Dengan sapuan manis, tiap helai jatuh menutupi pelipis matanya.

Menarik..

Mata bersenandung rasa
Memikat..

Diujung lancipnya bentukan pencipta, nyata pasukan putih berbaris rapi yang seakan tak mau kalah dengan sang jembatan, membentuk rekaman, bentukan, dan gelak.

Tuesday, March 27, 2012

Tuesday, February 21, 2012

WHAT IF?

bagaimana jika saat ini saya rindu suatu ketukan di muka kayu di pagi buta?
bagaimana jika saat ini saya rindu manusia terdahulu nampak dari terpaan angin saat sang penghalang diasingkan?
bagaimana jika saat ini saya rindu gurih pagi saat semua masih ditawarkan dalam komposisi baru?
bagaimana jika saat ini saya rindu lanturan di atas "pesawat" kita yang punya sejuta arah yang dituju?
bagaimana jika saat ini saya rindu pandangan bentukan tarikan nafas dan kepulan asap yang kau nikmati itu?
bagaimana jika saat ini saya rindu tawaran pagi yang kau berikan setiap aku mulai melihat dunia?
bagaimana jika saat ini saya rindu hidup antar pundak kita?
bagaimana jika saat ini saya rindu menikmati memaksa membuka mata dikala tutupnya yang belum berapa lama akibat bincangan lalunya?
bagaimana jika saat ini saya rindu diajak mengkerut saat dunia baru bangun untuk memutuskan arah kita?

B A G A I M A N A ??


J I K A ??


S A A T  I N I ??



saya rindu......

Sunday, January 29, 2012

portable

Halte siang ini tampak berbeda.
tetesan-tetesan dari atas, meneramkan percikan cahaya dari sang akhliknya.
Aku masih duduk di kursi panjang ini.
sudah hampir 15 menit aku disini, ditemanin seorang wanita muda beserta seorang anak perempuan berambut pendek kira-kira berumur 6 tahun yang duduk tak jauh di sebelah kiriku. 
ahh.. Persis tinggi dan postur tubuhnya seperti adikku.
kulihat Ia sedang tidur terlentang di atas kursi panjang biru ini, dengan kepala bersandar pada paha sang wanita. kecapaian atau sakit?
sambil mengelus kepala bocah perempuan yang menumpangi pahanya ini, sesekali wanita paruh baya ini menatap jalan dan diam dalam lamunan.
wajahnya tampak kuyu dan lesu. entah sudah berapa lama mereka mengarungi jalan.. atau mereka habis melakukan petualangan apa?

Tak begitu memperhatikan mereka, aku masih menunggu bus yang memang sudah aku rencanakan untuk kutumpangi.
10 menit selanjutnya berlalu sia-sia. Bus yang ku incar belum juga datang.
Aku masih memperhatikan sekeliling jalan.
berkelibat bayangan dan deru cepatnya kendaraan-kendaraan ini lalu lintas di depanku, membuatku bosan.
Pantulan cahaya yang tertutup awan pun membuat gedung-gedung di depanku ini tampak muram dan sendu.
Aku mulai memasang earphone ke blackberry dan memilih mendengarkan musik

Tak berapa lama, aku melihat wanita dan anak berkaos pink lusuh ini berdiri dan berjalan ke samping kananku. keluar halte. berjalan menyusuri pinggiran trotoar yang basah akibat hujan.

Langkah mereka tidak seirama. Sang wanita berjalan lebih cepat meninggalkan bocah bertopi hitam Honda yang sudah bolong sana sini ini di belakangnya.
mencoba melompati genangan-genangan air bekas hujan dengan langkah kecilnya, bocah bercelana panjang  pink muda  luntur menggantung ini terlihat menikmati setiap genangan air yang berhasil dilaluinya.
Entah sudah brapa lama celana ini dipakai atau sudah berapa turunan celana ini diwariskan, pikirku.

si anak mencoba menggapai tangan sang wanita yang berayun mengikuti langkahan kakinya, saat langkah mereka mulai kembali seirama.

Berjalan makin menjauhi aku,
mencari singgahan lain yang mau dihibur oleh speaker hitam portable yang ditenteng si wanita.


first!

kau. rahim eksistensi kami
salah menyapamu dalam gelap
saat banyak mata dan kaki saling berlawanan.
cari perhatian saja.

si gumpalan lemak dan si lebat itu mendadak menghampiri
mengertak. menyindir. cih!
sayang kami pintar.
masih berlagak saja kau.

jet lag.

pengapnya basement ini terasa familiar.
sudah berapa kali kita menapaki lantai bersemen ini?
sering yah?

tusukan lidi tebal panjang
hingar bingar pelengkap suasana.
sebulat penuh hitam pekat menggumpal
kretek.

lupa ya?
aaah! atau jaket khasmu dan helm warna warni unik macam tambalan robekan kain!
masih lupa?

......................

aku tidak.

nostalgia

bisakah?

sekali lagi kita berdiri di tempat yang sama?

disini.

aku.

kamu.

flanelmu.

memori.

sekali.

lagi.

Friday, January 6, 2012