Wednesday, May 25, 2011

aku-kamu



Sekali lagi. 2 bola itu tajam menatap. aku terdiam. Ku balas tatap. Sekejap saja. Aku diam. Tersipu malu. Dia diam. Tersenyum manis.

“aku tak tahu sampai kapan”. “aku juga”. “entahlah”. “jalani saja”.

semua bergerak. Cepat. Menyangkal. Membungkam diri. Munafik. Sampai suatu titik.

“aku rasa”. “aku pun sama”. “aku tak tau”. “aku pun masih tak tau”

“aku belum siap”. “aku pun sama”. “jalani saja”. ”yaa, jalani saja”

Aku pilih manis. Dia pilih manis. Namun scene itu menipu. pahit.. 

“sakiiit”. “kenapa?”. “maaf..”. “aku bodoh”. “maaf..”. “sudahlah..”. 
“aku pergi”. “please,stay with me...”

Memahat kembali. Mencoba. Namun..

“aku takut”. “apa?”. “banyak hal”. “seperti?”. “seperti yang kau tahu apa yang aku takutkan”.
“aku binggung”. “aku juga”. “ini salahku”. “apa?”. “tak apa-apa”. “sudah lupakan”. “jalani saja”. “maaf...”


Saat rasional dan perasaan menjadi 1 dan tak ada yang mau mengalah.

Related Posts:

  • si penikmat ceritadan aku disini, hanya bisa menikmati sisa kenangan yang ada. menelan dalam-dalam pahit yang sudah menjadi takdir kau. salah satu yang berpengaruh dala… Read More
  • so right"baby, i know what you feel and i'm so inspired hunny, if you ket me with you, i'll fix you right so right.. we might as well go on together cause bab… Read More
  • aku-kamu Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE … Read More
  • 5/5/11malam serasa panjang.. saat hal-hal ini akhirnya dibahas secara langsung dan terbuka. "kamu yang memilih atau aku yang memilih" aku memberikan pilihan… Read More
  • cerita yang terlambat di post-kanmalam ini.. entah malam keberapa hal ini kembali di perdebatkan.. aku kembali merenungkan tulisan-tulisanmu di BlackBerry Messenger-ku saat tak ada … Read More

0 comments:

Post a Comment