Sunday, January 29, 2012

portable

Halte siang ini tampak berbeda.
tetesan-tetesan dari atas, meneramkan percikan cahaya dari sang akhliknya.
Aku masih duduk di kursi panjang ini.
sudah hampir 15 menit aku disini, ditemanin seorang wanita muda beserta seorang anak perempuan berambut pendek kira-kira berumur 6 tahun yang duduk tak jauh di sebelah kiriku. 
ahh.. Persis tinggi dan postur tubuhnya seperti adikku.
kulihat Ia sedang tidur terlentang di atas kursi panjang biru ini, dengan kepala bersandar pada paha sang wanita. kecapaian atau sakit?
sambil mengelus kepala bocah perempuan yang menumpangi pahanya ini, sesekali wanita paruh baya ini menatap jalan dan diam dalam lamunan.
wajahnya tampak kuyu dan lesu. entah sudah berapa lama mereka mengarungi jalan.. atau mereka habis melakukan petualangan apa?

Tak begitu memperhatikan mereka, aku masih menunggu bus yang memang sudah aku rencanakan untuk kutumpangi.
10 menit selanjutnya berlalu sia-sia. Bus yang ku incar belum juga datang.
Aku masih memperhatikan sekeliling jalan.
berkelibat bayangan dan deru cepatnya kendaraan-kendaraan ini lalu lintas di depanku, membuatku bosan.
Pantulan cahaya yang tertutup awan pun membuat gedung-gedung di depanku ini tampak muram dan sendu.
Aku mulai memasang earphone ke blackberry dan memilih mendengarkan musik

Tak berapa lama, aku melihat wanita dan anak berkaos pink lusuh ini berdiri dan berjalan ke samping kananku. keluar halte. berjalan menyusuri pinggiran trotoar yang basah akibat hujan.

Langkah mereka tidak seirama. Sang wanita berjalan lebih cepat meninggalkan bocah bertopi hitam Honda yang sudah bolong sana sini ini di belakangnya.
mencoba melompati genangan-genangan air bekas hujan dengan langkah kecilnya, bocah bercelana panjang  pink muda  luntur menggantung ini terlihat menikmati setiap genangan air yang berhasil dilaluinya.
Entah sudah brapa lama celana ini dipakai atau sudah berapa turunan celana ini diwariskan, pikirku.

si anak mencoba menggapai tangan sang wanita yang berayun mengikuti langkahan kakinya, saat langkah mereka mulai kembali seirama.

Berjalan makin menjauhi aku,
mencari singgahan lain yang mau dihibur oleh speaker hitam portable yang ditenteng si wanita.


first!

kau. rahim eksistensi kami
salah menyapamu dalam gelap
saat banyak mata dan kaki saling berlawanan.
cari perhatian saja.

si gumpalan lemak dan si lebat itu mendadak menghampiri
mengertak. menyindir. cih!
sayang kami pintar.
masih berlagak saja kau.

jet lag.

pengapnya basement ini terasa familiar.
sudah berapa kali kita menapaki lantai bersemen ini?
sering yah?

tusukan lidi tebal panjang
hingar bingar pelengkap suasana.
sebulat penuh hitam pekat menggumpal
kretek.

lupa ya?
aaah! atau jaket khasmu dan helm warna warni unik macam tambalan robekan kain!
masih lupa?

......................

aku tidak.

nostalgia

bisakah?

sekali lagi kita berdiri di tempat yang sama?

disini.

aku.

kamu.

flanelmu.

memori.

sekali.

lagi.

Friday, January 6, 2012